Entri Populer

Selasa, 19 Oktober 2010

Kota Tarutung

Sudah lama tidak mengunjungi kotaku ini, ntahlah, rasa rindu ke kota ini sudah sedikit memudar, mungkin karena semua teman sepermainan dulu yang sama-sama besar disana sudah pada merantau, atau mungkin juga karena tidak begitu menyukai pemimpinnya yang sekarang, ntahlah, tapi yang jelas, ingin rasanya kotaku yang satu ini maju dan berkembang, berharap banyak bisa seperti singapura, kecil, tapi sukses. (mimpi kali ya... dengan pemimpin kabupatennya yang sekarang :)...

melihat dari gunung siatas barita, sungguh indah kotaku ini, sungai yang membagi dua kota ini seolah-olah ular yang meliuk-liuk di hamparan sawah. penghuninyapun sungguh ramah dan saling menghormati ( itu dulu, ketika belum dipimpin bupati yang sekarang, kalau sekarang kurang tau, mudah-mudahan masih tetap begitu, dan semoga toluto terus memacu dirinya untuk membangun Lingkaran Tapanuli Utara, bukan Lingkaran Pribadinya).

Penghargaan yang disematkan di kotaku ini adalah kota wisata rohani, memang benar bahwa beban penyematan gelar ini sungguh berat, sehingga beberapa orang mengeluh bahwa nama itu terlalu besar, "dang tartuhuk ni tarutung on goarnai." begitulah kira-kira sebagian orang memberi komentar.

Namun jika sedikit menilik kebelakang, perjuangan OMPUI NOMMENSEN dan RAJA PONTAS LUMBAN TOBING yang menyebarkan agama Kristen Protestan adalah diawali dari Tarutung. dan walaupun penyematan nama ini dirasa sedikit berat, tapi tetaplah kita tidak bisa lagi menghindar dari penyematan nama ini, yang bisa diusahakan sekarang adalah untuk menjadikan kotanya Rohani dan terus berusaha membentuk saudara-saudara disana menjadi Rohani. agar kelak penyematan gelar ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri buat semua penghuninya. dan sebagai cambuk buat generasi berikut agar mampu dan pantas menyandang sebagai penghuni kota wisata rohani, jikapun belum mampu menyandang gelar ini, kita tetap berharap orangnya adalah orang-orang doa, seperti kota ini sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar